Sering melihat wajah pekerja teknologi informasi nampak murung? Bisa
jadi karena mereka tidak suka bekerja ala kantoran. Lebih dari setengah
pekerja teknologi informasi ternyata lebih suka bekerja secara remot,
lho!
Sebuah survei yang melibatkan hampir 1000 pakar teknologi
informasiAustraliamenyatakan bahwa mereka lebih suka bekerja remot dari
pantai. Mereka juga tidak suka meeting membahas hal-hal yang dirasa tak
berguna.
Polling ini dilakukan selama bulan Agustus oleh firma Ambition.
Hasilnya, 58% pekerja teknologi informasi menganggap meeting yang
dilakukan atasannya adalah gangguan kerja. Sementara 21% responden
menganggap manajer mereka adalah seorang pengeluh. Hampir sepertiga dari
mereka merasa akan sangat produktif jika ada berada di ruangan terbuka.
Hanya 14% saja menganggap dirinya produktif jika bekerja dari rumah.
Andrew Cross, managing director divisi teknologi Ambition menyatakan
bahwa perkembangan literasi teknologi membuat para pekerja teknologi
informasi tidak lagi perlu melayani masalah sepele seperti mouse yang
rusak.
“Kadang masih, namun tidak terlalu banyak. Level kemampuan teknologi
para user sudah meningkat, sehingga pekerja teknologi informasi butuh
menyelesaikan masalah yang lebih sulit,” ujar Cross.
Pandangan bahwa pekerja teknologi informasi adalah para geek yang
tidak bergaul, dan terkungkung dalam kubikel komputernya sudah tidak
berlaku di masa kini. Pekerja teknologi informasi layak bekerja secara
remot dari mana saja, misalnya pantai, dengan dukungan laptop dan
teknologi canggih lain. Sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah
teknis dengan lebih baik dan produktif.
Hasil survei ini dapat memberi rekomendasi perusahaan teknologi
informasi untuk memberi kelonggaran bagi karyawannya dalam hal bekerja
secara remot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar